by : D. Manggala
Kalau Bung Karno dulu berpesan
"Jas Merah, Jangan Sekali Sekali Melupakan Sejarah", maka pertanyaan
saya belakangan ini adalah "Apa yang bisa saya pelajari dari
sejarah?". Dulu saya nemu beberapa buku (obralan) yang judulnya
"History of Religion", "History of Philosophy", dan
"Map of World History". Bukunya tebel-tebel dan kertasnya bagus-bagus
tapi dijual dengan harga sangat murah. Inilah pelajaran no 1 dari mempelajari
sejarah:
Pelajaran #1: Buku
Sejarah (sebagus apapun itu dibuat/dicetak) pada umumnya tidak laku, dengan
kata lain, manusia secara umum tidak suka belajar dari sejarah.
Dari membuka-buka buku yang
tebel-tebel tersebut, kalau kita melihat lintasan sejarah 8 ribu tahun terakhir
ini (baik dari sisi sejarah dunia, sejarah agama dan filsafat), secara gamblang
akan kita sadar ada satu tema yang tidak pernah absen dari sejarah manusia:
PERANG.
Pelajaran#2: Tidak akan
pernah ada apa yang kita sebut "Perdamaian Abadi" di dunia ini. Pasti
selalu ada perang, entah perang lokal, perang dunia, perang gerilya, ataupun
perang pasca perang dingin (negara superpower vs. "teroris").
Mungkin akan ada yang bilang
bahwa pendapat diatas adalah pendapat seorang fatalis atau pesimis, malah
mungkin pandangan diatas dianggap sebagai aliran sesat atau anti-agama. Tapi,
temanku, coba kita baca lagi catatan sejarah dan mungkin direnungkan baik-baik.
Karena kalau kita renungkan dengan baik, ternyata sejak awal sejarah manusia
sampai jaman yang katanya super moderen ini, ternyata manusia tidak tambah maju
ataupun mundur.
Pelajaran#3: Persoalan
manusia dari jaman ke jaman adalah tetap sama; tidak ada perubahan permasalahan
dan cara berpikir antara manusia jaman batu dan jaman komputer.
Ibaratnya kita merasa sedang
berlari, tapi sebenarnya kita sedang lari diatas treadmill dengan
dinding yang pemandangannya berganti-ganti. Kita merasa sudah berlari dengan
kencang melintasi hutan, gunung, dan pantai; yang sebenarnya adalah kita lari
ditempat dengan setting yang berubah-ubah. Sejarah manusia adalah sejarah survival.
Kalau ribuan tahun yang lalu kita berburu binatang untuk dijadikan makanan dan
pakaian, maka jaman sekarang ini manusia berburu uang untuk dibelikan makanan
dan pakaian.
Sekali lagi ini bukanlah sebuah
pesimisme; ini adalah renungan saya dari melihat kebelakang sejauh 8 ribu
tahun. Kita mesti melihat ke belakang, karena ada satu lagi hal yang juga
sangat jelas:
Pelajaran#4: Kemiskinan
dan Kejahatan tidak akan pernah punah dari dunia ini.
Selalu akan ada orang miskin,
walaupun itu dengan sistem negara kapitalis ataupun sosialis. It doesn't
matter. Kenapa selalu akan ada orang miskin? Karena pasti akan selalu ada
orang jahat yang mengambil hak orang miskin.
Dengan empat pelajaran diatas,
apakah berarti tidak ada gunanya lagi kita berusaha? Toh, bagaimanapun
kemiskinan tidak akan hilang; selalu ada kejahatan, perang, dan ketidakadilan?
Nah, inilah pelajaran terakhir yang mungkin bisa saya ambil dari belajar
sejarah:
Pelajaran#5: Selalu ada
orang "GILA" yang akan dicatat oleh sejarah; baik itu tinta emas,
tinta platina, tinta darah.
Selalu akan ada orang yang
cukup gila untuk tidak percaya pada keempat pelajaran pertama diatas. Selalu
akan ada orang yang percaya bahwa ia bisa mewujudkan perdamaian abadi, atau
menghilangkan kemiskinan di dunia. Ada juga orang-orang yang akan percaya bahwa
ia adalah penguasa dunia, orang-orang yang haus kuasa, dan cukup gila untuk
percaya bahwa ia adalah tuhan.
Menjadikan diri kita sama
dengan kelompok, maka kemungkinan untuk dicatat sejarah akan hilang.
Lihat sejarah para nabi atau
pemuka agama. Mereka adalah orang-orang yang menjungkirbalikkan pendapat
masyarakat di jamannya. Wright bersaudara adalah dua orang gila yang menjadi
bahan tertawaan di jamannya.
Sebagai penutup, dapat dikatakan
bahwa semakin kita banyak membaca sejarah, semakin aneh dan lucu rasanya dunia
dan hidup ini. Agama yang harusnya menjadi sumber perdamaian, malah lebih
sering menjadi sumber peperangan. Pemerintah dan Raja yang seharusnya
melindungi, malah lebih sering menjadi penindas rakyat. Semakin canggih
teknologi yang membantu manusia, malah menjadikan manusia bekerja semakin lama.
Setelah merenungkan kelima
pelajaran diatas, ternyata saya masih bertanya-tanya "Apa yang bisa saya
pelajari dari sejarah?"
Catatan tahun ini:
Di jaman korupsi
merajalela, maka kesempatan untuk menjadi GILA dengan bersumpah mati melawan
korupsi adalah kesempatan tercatat dalam tinta emas sejarah. Adakah yang
berani?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar