Jumat, 27 Februari 2009

Belum Haji Sudah Mabrur


artikel karya Ahmad Tohari ini kuperoleh dari seorang teman, melihat isinya sangat bagus buat renungan kita bersama, semoga manfaat.

Belum Haji Sudah Mabrur
Oleh : Ahmad Tohari
Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah tetangga kami. Dia salah seorang penerima program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kini sudah berakhir. Empat kali menerima SLT selama satu tahun jumlah uang yang diterima Yu Timah dari pemerintah sebesar Rp 1,2 juta. Yu Timah adalah penerima SLT yang sebenarnya. Maka rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur sendiri.
Bahkan status tanah yang di tempati gubuk Yu Timah adalah bukan milik sendiri.

Usia Yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan tidak menikah. Barangkali karena kondisi tubuhnya yang kurus, sangat miskin, ditambah yatim sejak kecil, maka Yu Timah tidak menarik lelaki manapun. Jadilah Yu Timah perawan tua hingga kini. Dia sebatang kara. Dulu setelah remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta.
Namun, seiring usianya yang terus meningkat, tenaga Yu Timah tidak laku di pasaran pembantu rumah tangga. Dia kembali ke kampung kami. Para tetangga bergotong royong membuatkan gubuk buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. Gubuk itu didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia menampung anak dan emak yang sangat miskin itu.
Meski hidupnya sangat miskin, Yu Timah ingin mandiri. Maka ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya adalah para santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami. Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun bersama emaknya.
Setelah emaknya meninggal Yu Timah mengasuh seorang kemenakan. Dia biayai anak itu hingga tamat SD. Tapi ini zaman apa. Anak itu harus cari makan. Maka dia tersedot arus perdagangan pembantu rumah tangga dan lagi-lagi terdampar di Jakarta.
Sudah empat tahun terakhir ini Yu Timah kembali hidup sebatang kara dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berjualan nasi bungkus. Untung di kampung kami ada pesantren kecil. Para santrinya adalah anak-anak petani yang biasa makan nasi seperti yang dijual Yu Timah.
Kemarin Yu Timah datang ke rumah saya. Saya sudah mengira pasti dia mau bicara soal tabungan. Inilah hebatnya. Semiskin itu Yu Timah masih bisa menabung di bank perkreditan rakyat syariah di mana saya ikut jadi pengurus. Tapi Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia orang miskin dan buta huruf.
Dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu setiap bulan. Namun setelah menjadi penerima SLT Yu Timah bisa setor tabungan hingga Rp 250 ribu. Dan sejak itu saya melihat Yu Timah memakai cincin emas. Yah, emas. Untuk orang seperti Yu Timah, setitik emas di jari adalah persoalan mengangkat harga diri. Saldo terakhir Yu Timah adalah Rp 650 ribu.
Yu Timah biasa duduk menjauh bila berhadapan dengan saya. Malah maunya bersimpuh di lantai, namun selalu saya cegah. ‘’Pak, saya mau mengambil tabungan,'’ kata Yu Timah dengan suaranya yang kecil.
‘’O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah tutup. Bagaimana bila Senin?'’ ‘’Senin juga tidak apa-apa. Saya tidak tergesa.'’
‘’Mau ambil berapa?'’ tanya saya. ‘’Enam ratus ribu, Pak.'’ ‘’Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?'’ Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu.
‘’Saya mau beli kambing kurban, Pak. Kalau enam ratus ribu saya
tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing.'’
Saya tahu Yu Timah amat menunggu tanggapan saya. Bahkan dia mengulangi
kata-katanya karena saya masih diam. Karena lama tidak memberikan
tanggapan, mungkin Yu Timah mengira saya tidak akan memberikan uang
tabungannya. Padahal saya lama terdiam karena sangat terkesan oleh
keinginan Yu Timah membeli kambing kurban.
‘’Iya, Yu. Senin besok uang Yu Timah akan diberikan sebesar enam ratus
ribu. Tapi Yu, sebenarnya kamu tidak wajib berkurban. Yu Timah bahkan
wajib menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada.
Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli
kambing kurban?'’
‘’Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berkurban. Selama
ini memang saya hanya jadi penerima. Namun sekarang saya ingin jadi
pemberi daging kurban.'’
‘’Baik, Yu. Besok uang kamu akan saya ambilkan di bank kita.'’ Wajah Yu Timah benderang. Senyumnya ceria. Matanya berbinar. Lalu minta diri, dan dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang.
Setelah Yu Timah pergi, saya termangu sendiri. Kapankah Yu Timah mendengar, mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi ajaran kurban yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Ibrahim? Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan demikian tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya? Pertanyaan ini muncul karena
umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak orangnya.
Mungkin saya juga begitu. Ah, Yu Timah, saya jadi malu. Kamu yang belum naik haji, atau tidak akan pernah naik haji, namun kamu sudah jadi orang yang suka berkurban. Kamu sangat miskin, tapi uangmu tidak kaubelikan makanan, televisi, atau pakaian yang bagus. Uangmu malah kamu belikan kambing kurban. Ya, Yu Timah. Meski saya dilarang dokter makan daging kambing, tapi kali ini akan saya langgar. Saya ingin menikmati daging kambingmu yang sepertinya sudah berbau surga. Mudah-mudahan kamu mabrur sebelum kamu naik haji.

Rahasia Kecerdasan Orang Yahudi

Artikel Dr Stephen Carr Leon
patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan
langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani
housemanship dibeberapa rumah sakit di sana . Dirinya melihat ada
beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya,
yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"

Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang
menghitung hari untuk pulang ke California , terlintas di benaknya, apa
sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa tuhan memberi kelebihan kepada
mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?

Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda
ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus
mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.

Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel,
setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering
menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku
matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa
buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat
diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.

Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?"

Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya
sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."

Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.

Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu
mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal
mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama
susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama
salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan
otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat
merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini
adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam
kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak
ikan.

Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu
Stephen menceritakan, "Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada
setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan
ikan (hanya isi atau fillet),"
ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak
ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan
ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama
kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama.
Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan
dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan
hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini
akan menyebabkan kita merasa ngantuk.
Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah
Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh
Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah
mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel , penelitian menunjukkan nikotin
dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada
gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak
( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi.
Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan
bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil
lever).

Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata
mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil
mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu
kewajiban.
Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ.
Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.

Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.

Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar
matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di
dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di
California , dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun
kebelakang!! !" katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain
dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka.
Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari.
Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih
otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela
negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini
murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk
menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu
dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius.
Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide
itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh
terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar
ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan
proyek. Mereka harus memperaktekkanya.
Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan)
dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!

Anda terperanjat?

Itulah kenyataannya.

Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan
yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa
diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi
mungkin?

Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita
di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab
sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008
kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur
Gaza .

Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban
tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih.
Hampir setengah darinya adalah anak-anak.

Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target
anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan
1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500
anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.

Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan
Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai
Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?"
demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran.
Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan
mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur'an. Tak ada main Play
Station atau game bagi mereka.
Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang
masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500
bocah penghafal Quran itu telah syahid.

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa
generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok
bisa jadi Indonesia . Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah
Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara
tetangganya.

Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang
penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan
aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.

Benarkah merokok dapat melahirkan generasi "Goblok!" kata Goblok bukan
dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri.
Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini.
"Lihat saja Indonesia ," katanya seperti dalam tulisan itu.

Jika Anda ke Jakarta , di mana saja Anda berada, dari restoran, teater,
kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak
rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!

"Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak
universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh
sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka
sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris?
Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika
sedunia?
Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?"

Sumber : email dari seorang teman

Rabu, 04 Februari 2009

Latar Belakang Berdirinya Yahoo!

Sumber : email berantai

Kisah hidup imigran TAIWAN yg menjadi pemuda TERKAYA di DUNIA ( PENDIRI YAHOO )

BAGI para peselancar dunia maya, pasti kenal situs www.yahoo.com, salah satu situs terbesar di Internet. Kini lewat www.yahoo.com, para penikmat dunia maya bisa melakukan berbagai hal seperti mencari berita, mendengarkan musik, berkirim e-mail, menyimpan blog, bermain game online, atau ngobrol lewat Yahoo! Messenger (YM), dan banyak lagi fitur lainnnya. Bahkan komunitas pengguna e-mail di seluruh dunia, lebih banyak menggunakan Yahoo sebagai alat komunikasi mereka. Padahal, salah satu hal yang paling populer dari Yahoo!, sekaligus memopulerkan situs ini adalah sebagai search engine atau mesin pencari yang andal. Jika bicara kepopuleran dan kesuksesan situs Yahoo, tentunya tak bisa lepas dari tangan seorang pria berkebangsaan Ta iwan bernama Jerry Yang. Dialah salah seorang pendiri sekaligus pemimpin dari Yahoo!.

Jerry Yang dilahirkan pada tahun 1968 di Taipei , Taiwan , dengan nama Yang Chih Yuan. Pada umur 10 tahun, ia "hanyalah" seorang imigran dari Ta iwan . Bersama ibu dan adiknya, mereka hijrah dan menetap di San Jose , California , Amerika Serikat. Ayahnya sudah meninggal pada saat ia baru berumur dua tahun. Saat dia pertama masuk sekolah di San Jose , dia hanya memiliki satu kosakata bahasa Inggris, shoe (sepatu). Ketika menginjak dewasa, Yang kuliah di Stanford Universiry pada tahun 1990, dan mendapatkan gelar sarjana muda dan master dalam waktu 4 tahun.Pada akhir tahun 1993, Jerry melanjutkan pendidikan program Ph.D. di Electrical Engineering Stanford University. Di sana , Jerry Yang berkenalan dengan teman sekampusnya David Filo. Lewat pertemanan bersama David Filo, Jerry Yang mulai menyukai kegiatan surfing di internet, hingga menghabiskan waktunya berjam-jam berada di depan komputer. Akibatnya, aktivitas belajar mereka terbengkalai.Pada saat melakukan kegiatan surfing, mereka sering kesulitan mencari sesuatu yang mereka butuhkan di dunia maya ini. Maka pada bulan Februari 1994, mereka mulai rajin mengumpulkan link-link dengan membuat indeks atas situs-situs web favoritnya. Kegiatan ini mereka lakukan di trailer di kampus Stanford University . Dalam waktu singkat, mereka telah lebih banyak menghabiskan waktu untuk membuat link-link situs favorit dari pada membuat desertasi program doktor yang tengah mereka tempuh.Akhirnya, list berupa link dari situs yang telah mereka temukan yang mereka buat telah menjadi terlalu panjang dan terlalu banyak, sehingga mereka membaginya menjadi kategori-ketegori. Saat kategori-kategori itu pun tidak memenuhi, dibuat juga sub-subkategori. Itulah awal mula lahirnya konsep dari pembuatan Yahoo!.
Pada saat pertama kali dibuat, mereka memberi nama situsnya Jerry`s Guide to the World Wide Web, tetapi nama tersebut terlalu panjang untuk nama sebuah situs. Kemudian setelah mencari nama yang dianggap bagus di dalam direktori yang mereka buat, mereka memutuskan untuk menggunakan nama Yahoo, yang merupakan singkatan dari yet another hierarchical oficious oracle.
Tujuan awal dari pembuatan situs itu adalah sebagai alat untuk mencari sesuatu di internet atau search engine.Pada awalnya, mereka menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Namun, ternyata mereka kemudian menyadari bahwa indeks situs yang mereka susun dapat digunakan oleh orang lain sebagai titik pijak pertama menyusur situs web.. Pengunjung situs ini pun makin banyak dan mendapat sambutan luar biasa oleh pengguna Internet. Mengetahui banyak orang yang mengakses Yahoo!, maka jadilah mereka membuatnya menjadi database yang teratur dan mengembangkan semacam software mesin pencari untuk menjalankannya. Karena belum ada modal, mereka memanfaatkan komputer-komputer milik universitas untuk kegiatan ini. Data disimpan di komputer Jerry Yang yang mempunyai nickname "Akebono". Sedang mesin pencari ditempatkan di komputer David Filo yang ber-nickname "Konishiki". Kedua nickname tersebut diambil dari nama-nama pegulat terkenal Hawaii pujaan mereka. Pada musim gugur tahun 1994, situs mereka mulai mendapatkan rekor hit sebanyak 1 juta pengunjung per hari. Itulah yang membuat infrastruktur jaringan komputer di universitas terbebani traffic yang besar. Tak heran jika para pejabat universitas meminta keduanya untuk menyewa server (hosting) di luar untuk menjalankan "bisnis" mereka itu, agar lebih leluasa lagi.Kini, Yahoo! telah menjadi perusahaan dunia yang bergerak di b ida ng komunikasi, komersial, dan media berbasis internet. Setiap bulannya ada 232 juta pengguna Internet di seluruh dunia yang menggunakan jasa pelayanan Yahoo!, mulai dari mesin pencari, portal, e-mail gratis, bisnis online, sampai pembuatan dan penyewaan tempat situs.
Jaringan Yahoo! yang berkantor pusat di Sunnyvale, California, AS ini sudah berdiri di 25 lokasi yang tersebar di benua Eropa, Asia, Amerika Latin, Australia, Kanada, dan tentu saja Amerika Serikat. Hasilnya keuntungan besar pun dihasilkan oleh Jerry Yang bersama Yahoo! Yang menjadikan seorang imigran Taiwan tersebut menjadi seorang miliarder. Menurut Fortune.com, kekayaan pria dengan nama asli Yang Chih-Yuan ini pada tahun 2000 sekitar 5,85 miliar dolar AS. Rumah tinggalnya dibeli seharga 1,9 juta dolar AS, terletak di Los Altos , kawasan barat San Jose dengan lima kamar tidur dan pemandangan ke arah Teluk San Fransisco. Meski demikian, ia tak lupa pada almamaternya. Bersama David Filo, ia menyumbang 2 juta dolar AS untuk almamaternya tersebut.