Jumat, 28 November 2008

PAY IT FORWARD

kisah motivasi yang kuperoleh dari seorang teman, yang mungkin berguna buat kita renungkan bersama, begini ceritanya :

Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film “PAY IT FORWARD” bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.
Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: “PAY IT FORWARD”
Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.
Percobaanpun dimulai :
Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman
keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor.
Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya “PAY IT FORWARD, MOM”
Sang mama yang terkesan dengan yang dilakukan Trevor, terdorong untuk meneruskan kebaikan yang telah diterimanya itu dengan pergi ke rumah ibunya (nenek si Trevor), hubungan mereka telah rusak selama bertahun-tahun dan mereka tidak pernah bertegur sapa, kehadiran sang putri untuk meminta maaf dan memperbaiki hubungan diantara mereka membuat nenek Trevor begitu terharu, saat nenek Trevor mengucapkan terima kasih, si anak berpesan :”PAY IT FORWARD,MOM”
Sang nenek yang begitu bahagia karena putrinya mau memaafkan dan menerima dirinya kembali, meneruskan kebaikan tersebut dengan menolong seorang pemuda yang sedang ketakutan karena dikejar segerombolan orang untuk bersembunyi di mobil si nenek, ketika para pengejarnya sudah pergi, si pemuda mengucapkan terima kasih, si nenek berpesan : “PAY IT FORWARD, SON”.
Si pemuda yang terkesan dengan kebaikan si nenek, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan nomor antriannya di rumah sakit kepada seorang gadis kecil yang sakit parah untuk lebih dulu mendapatkan perawatan, ayah si gadis kecil begitu berterima kasih kepada si pemuda ini, si pemuda berpesan kepada ayah si gadis kecil : “PAY IT FORWARD,
SIR”
Ayah si gadis kecil yang terkesan dengan kebaikan si pemuda, terdorong meneruskan kebaikan tersebut dengan memberikan
mobilnya kepada seorang wartawan TV yang mobilnya terkena kecelakaan pada saat sedang meliput suatu acara, saat si wartawan berterima kasih, ayah si gadis berpesan:”PAY IT FORWARD”
Sang wartawan yang begitu terkesan terhadap kebaikan ayah si gadis, bertekad untuk mencari tau dari mana asal muasalnya istilah “PAY IT FORWARD” tersebut, jiwa kewartawanannya mengajak dia untuk menelusuri mundur untuk mencari informasi mulai dari ayah si gadis, pemuda yang memberi antrian nomor rumah sakit, nenek yang memberikan tempat persembunyian, putri si nenek yang mengampuni, sampai kepada si Trevor yang mempunyai ide tersebut.
Terkesan dengan apa yang dilakukan oleh Trevor, Si wartawan mengatur agar Trevor bisa tampil di Televisi supaya banyak
orang yang tergugah dengan apa yang telah dilakukan oleh anak kecil ini. Saat kesempatan untuk tampil di Televisi terlaksana, Trevor mengajak semua pemirsa yang sedang melihat acara tersebut untuk BERSEDIA MEMULAI DARI DIRI MEREKA SENDIRI UNTUK MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA ORANG-ORANG DISEKITAR MEREKA agar dunia ini menjadi dunia yang penuh kasih.
Namun umur Trevor sangat singkat, dia ditusuk pisau saat akan menolong teman sekolahnya yang selalu diganggu oleh para berandalan, selesai penguburan Trevor, betapa terkejutnya sang Mama melihat ribuan orang tidak henti-hentinya datang dan berkumpul di halaman rumahnya sambil meletakkan bunga dan menyalakan lilin tanda ikut berduka cita terhadap kematian Trevor. Trevor sendiripun sampai akhir hayatnya tidak pernah menyadari dampak yang diberikan kepada banyak orang hanya dengan melakukan kebaikan penuh kasih kepada orang lain.
Mungkinkah saat kita terkagum-kagum menikmati kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, dan kita bertanya-tanya kepada Tuhan bagaimana cara untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepadaNya, jawaban Tuhan hanya sesederhana ini: “PAY IT FORWARD to OTHERS around YOU (Teruskanlah itu kepada orang lain yang ada disekitarmu)”

Rabu, 26 November 2008

Instruksi Presiden SBY thd Perekonomian Indonesia


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan 10 langkah yang harus ditempuh untuk menghadapi krisis keuangan Amerika Serikat agar tidak memberikan pengaruh buruk terhadap perekonomian Indonesia

Berikut adalah 10 langkah tersebut:

1. Terus memupuk rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagar kepercayaan masyarakat.

2. Pertumbuhan ekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan terus mencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.

3. Optimalkan APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan social safety net dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM.

4. Kalangan dunia usaha diminta tetap mendorong sektor riil agar dapat bergerak. "Bila itu dapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja dapat terjaga. BI dan perbankan nasional harus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Pemerintah juga akan menjalankan kewajibannya untuk memberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.

5. Semua pihak agar lebih kreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan mengembangkan pasar di negara-negara tetangga di kawasan Asia yang tidak secara langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS. "Kita harus mendorong produk kita agar kompetitif dan memiliki daya saing yang baik,"

6. Galakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah kuat. "Kepada para menteri saya minta untuk memberikan insentif dan disinsentif agar penggunaan produk dalam negeri dapat meningkat, kalau perlu juga akan dikeluarkan instruksi agar pengadaan barang dan jasa di departemen mengutamakan produk dalam negeri,"

7. Perkuatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia perbankan serta sektor swasta. "Cegah timbulnya ketidakpercayaan dan saya ingatkan semua pihak memiliki peran yang penting,"

8. Semua kalangan diminta menghindari sikap ego sentris dan memandang remeh masalah yang dihadapi. "Hilangkan budaya ego sentris dan juga kebiasaan ’bussines as ussual’"

9. Berkait dengan tahun politik pada 2009, semua pihak diminta memiliki pandangan politik nonpartisan serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golongan maupun pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.

10. Semua pihak diminta melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha serta perbankan

Sabtu, 22 November 2008

34 walikota teken Deklarasi Kyoto

WASPADA ONLINE, 14 Nop 2008

BATAM - Dewasa ini sudah 34 walikota di Asia yang menandatangani dokumen Deklarasi Tokyo mengenai "Environmentally Sustainable Trasport" (EST) sebagai komitmen mewujudkan Pembangunan Sistem Transportasi yang Berwawasan Lingkungan.

Walikota Batam Ahmad Dahlan melakukannya di Bangkok, kemarin, bersama 12 koleganya antara lain Walikota Bangkok (Thailand), Colombo (Sri Lanka), Kathmandhu (Nepal), Karachi (Pakistan), Makati (Philipina).

Kepala Bapedalda Kota Batam Dendi Purnomo yang menyertai Walikota Dahlan, mengatakan, dalam Deklarasi Kyoto tertera pentingnya kerjasama global dan dukungan nyata dari para pemimpin kota-kota terkemuka di kawasan Asia bagi peningkatan kualitas udara dan pengurangan emisi gas karbon penyebab efek rumah kaca.

Acara di Bangkok secara khusus ditujukan untuk memperkuat dan memperluas Deklarasi Kyoto tentang "Asian Mayors Policy for Promotion of EST in Cities", yang telah ditanda-tangani 22 Walikota di Asia seperti Walikota Seoul (Korea Selatan), Walikota Nagoya (Jepang), di Kyoto, 23-24 April 2007.

Di Bangkok, Direktur Eksekutif United Nations Centre for Regional Development (UNCRD), CRC Mohanty mengapreasiasi ke-34 walikota sebagai contoh kepempimpinan yang kuat dan berkomitmen dalam mewujudkan kualitas udara bersih di masa mendatang dalam pembangunan dan pengembangan perkotaan.

Dalam Deklarasi Kyoto terdapat sembilan butir komitmen yang berkaitan dengan implementasi EST, di antaranya pembuatan kebijakan, strategi dan program terintegrasi dengan memperhatikan aspek kesehatan masyarakat.

Selain itu, penataan ruang, lingkungan hidup, infrastruktur transportasi yang ramah kepada masyarakat, perencanaan transportasi publik, kesamaan hak sosial, keselamatan di jalan raya, pengurangan polusi dan emisi kendaraan pada efek gas rumah kaca, dan peningkatan peran serta masyarakat.

Walikota Batam, bersama Kepala Bapedalda Kota Batam Dendi Purnomo hadir di Bangkok memenuhi undangan Lokakarya Kualitas Udara yang lebih Baik 2008, 12-14 November.

Kegiatan itu diselenggarakan UNCRD bersama Kementerian Lingkungan Hidup Jepang, dan Prakarsa Kemitraan Kota-kiota Asia untuk Udara Bersih (Air Initiative for Asian Cities Partnership), dan Kementerian Lingkungan Hidup Thailand.

Lokakarya itu dihadiri sekira 1.000 peserta dari berbagai negara dan lembaga pemerintah, swasta, LSM internasional, dan pusat-pusat penelitian.

Laskar Melayu Hang Tuah tolak nama bandara

WASPADA ONLINE Saturday, 22 November 2008

MEDAN - Laskar Melayu Hang Tuah menolak tegas jika bandara baru sebagai pengganti Bandara Polonia Medan yang saat ini tengah dibangun di Kuala Namu, Deli Serdang diberi nama di luar tokoh Melayu.

"Kami menolak usulan dari tokoh-tokoh masyarakat lain atau dari wakil-wakil rakyat terhormat yang sudah mengusulkan nama bandara yang bukan dari tokoh masyarakat Melayu," tegas Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Laskar Melayu Hang Tuah HT. Syahrizal Arif, SE. SH. MM melalui Sekjen Laskar Melayu Hang Tuah T. Reza Zulkarnain, SH. MAP di Sekretariat Laskar Melayu Hang Tuah kepada wartawan di Medan, Kamis (20/11).

Kami siap pasang badan untuk menghalangi kalau masih ada usulan dari unsur masyarakat lain yang mengusulkan nama bandara di luar dari tokoh Melayu, tetap dilakukan.
(DEDEK JULIADI)

Reza yang didampingi Wakil Ketua Umum (Bidang Keamanan/Panglima) Laskar Hang Tuah Drs. T. Ismed Mahmuddin, MSi, Kepala Departemen Ekonomi Koperasi Achyar Tambusai menambahkan, latar belakang pemikiran nama bandara harus dari tokoh Melayu dikarenakan kedudukan bandara baru sebagai pengganti bandara Polonia itu, jelas dibangun di pesisir timur Sumatera Utara atau di kawasan mayoritas masyarakat Melayu.

"Ditambah lagi satu-satunya tokoh melayu yang bergelar pahlawan nasional adalah Tengku Amir Hamzah. Jadi, kami menginginkan nama bandara pengganti Polonia itu adalah Tengku Amir Hamzah Internasional Airport, bukan nama yang lain," tegas Reza yang mengaku sebagai masyarakat Melayu dirinya dan masyarakat melayu lainnya sudah pasti sangat keberatan atas usulan yang disampaikan tokoh lain yang mengusulkan nama bandara baru itu dinamai dengan Bandara Sisingamangaraja XII.

Senin, 10 November 2008

SIAPAKAH PAHLAWAN ITU?


Setiap 10 November bangsa ini selalu diperingati Hari Pahlawan. Pada masa lalu, pahlawan identik dengan perang fisik. Itu sesuai zamannya. Kini, pahlawan tidak mesti mengangkat senjata. Tapi siapapun yang berkorban untuk orang lain, bangsa dan negara, tanpa senjata adalah pahlawan. Berikut laporan khusus SH berkaitan dengan pahlawan. Selamat mengikuti!

Laki-laki itu mengenakan topi berwarna loreng dan kaca mata hitam. Di tangannya tergenggam tongkat komando berwarna hitam dan di belakangnya berkerumun banyak orang.
Ia adalah Soeharto. Mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu sedang mengawasi jalannya evakuasi jenasah para jenderal AD yang terbunuh dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.
Sepanjang sejarah yang diciptakan Orde Baru (Orba) disebutkan peristiwa itu didalangi Partai Komunis Indonesia (PKI). Partai itu hingga kini dinyatakan sebagai partai terlarang.
Gambaran itu muncul dalam bentuk film yang diputar berulang-ulang sepanjang ia berkuasa, menduduki kursi kepresidenan selama 32 tahun.
Film itu bahkan wajib ditonton. Pemutarannya bisa dilakukan di sekolah-sekolah hingga balai desa. Seminggu sebelum acara nonton bersama, rakyat desa sudah diminta untuk membeli tiketnya yang disalurkan oleh para perangkat desa.
Seiring dengan lahirnya era reformasi yang menjatuhkan Soeharto dari kekuasaanya pada 1998, film tersebut pelan-pelan menghilang dan tak lagi menjadi sebuah tontonan yang wajib tonton. Bahkan sejarah tentang peristiwa itu digugat kembali.
Di kalangan sejarawanpun juga banyak yang melakukan pengkajian karena peristiwa itu masih dipenuhi kabut misteri.
Namun, saat sang penguasa itu tutup usia, pada suatu siang di hari minggu, awal tahun ini, media massa elektronik kembali menampilkan peristiwa itu berulang-ulang. Disertai dengan latar belakang lagu berjudul Gugur Bunga karangan Ismail Marzuki, media massa mulai mengarahkan opini supaya mantan orang nomor satu itu diberi gelar pahlawan nasional. Seribu macam argumen diikutsertakan untuk mendukung upaya tersebut dari Soeharto terkenal mempertahankan Yogyakarta dalam Peristiwa Serangan Umum Satu Maret, merebut Irian Barat, sampai menjadi bapak pembangunan.
Kenyataan ini pun semakin menjadi-jadi ketika Partai Golongan Karya (Golkar) mengajukan kepada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono supaya Soeharto diberi gelar pahlawan nasional. Tindakan ini dilakukan setelah partai berlambang pohon beringin tersebut gagal untuk menghapus tindak pidana korupsi Soeharto sebelum ajal menjemputnya.
Sebenarnya apa yang menjadi kriteria Pahlawan Nasional? Pemerintah melalui Departemen Sosial menyebutkan, Pahlawan Nasional merupakan gelar yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada seorang warga bangsa/warga negara Indonesia yang semasa hidupnya melakukan tindak kepahlawanan dan berjasa sangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dan negara.

Pengorbanan
Tindak Kepahlawanan merupakan perbuatan yang dilakukan secara sadar dan mengandung risiko bahkan mengorbankan jiwa dan raga dalam perjuangan mencapai cita-cita luhur bangsa, yakni kemerdekaan dan kedaulatan menuju masyarakat adil dan makmur, baik melalui perjuangan bersenjata/fisik, maupun perjuangan nonfisik, antara lain di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Adapun syaratnya, antara lain, Warga Negara Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik merebut dan mempertahankan. Iia juga mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, ia juga telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.
Sepertinya sampai kapanpun, gelar pahlawan nasional memang selalu menjadi perdebatan pro dan kontra. Apalagi untuk orang seperti Soeharto yang tak bisa hanya dilihat dari sisi formalitas pemerintah ataupun kroninya. Selain sejarah yang belum tuntas, menurut Sulistyomo, putra Bung Tomo, aktor perjuangan serangan 10 November 1948 di Surabaya, kejahatan Soeharto juga tak bisa dihapuskan. Apalagi, Bung Tomo sendiri yang sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak 1982 – 1983 oleh pemerintah daerah dan DPRD Jawa Timur tak kunjung mendapat pengakuan.
Sebelum meninggal, ia tersandung tindak pidana korupsi yang merugikan negara triliunan rupiah. Ia juga tersangkut kasus pelanggaran HAM dari penahanan sewenang-wenang di Pulau Buru, penembakan misterius, kasus 27 Juli 1996, pelaksanaan Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh, Tanjung Priok, penculikan orang secara paksa, dan penyerobotan tanah pertanian .
Selain itu, sebutan sebagai “bapak pembangunan” juga kembali dipertanyakan karena pada masa kepemimpinannya justru kemandirian Indonesia dibuang jauh-jauh. Perekonomian Indonesia bahkan menjadi sebuah perekonomian yang tergantung. Pembukaan industri raksasa selalu hanya menguntungkan segelintir elite yang menjadi kroni-kroninya. Adapun rakyat hanya mendapatkan remah-remah keuntungan dari penjualan sumber daya dalam negeri besar-besaran kepada asing. Apalagi, apa yang telah dilakukan Soeharto tersebut tetap menjadi beban bagi generasi muda masa kini bahkan mungkin masa depan karena warisan utang yang menggunung.

Belum Diakui
Beruntung Bung Tomo akhirnya pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional. Lewat sebuah Keputusan Presiden (Keppres), Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat Bung Tomo menjadi pahlawan nasional. Tetapi, jika mau dicermati hingga kini masih banyak pahlawan-pahlawan yang belum mendapat pengakuan. Seperti Tan Malaka yang sudah jelas-jelas diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada 1963 oleh Bung Karno. Kuburannya pun malah tanpa nisan. Begitu pula mantan Perdana Menteri Amir Sjarifuddin.
Bagaimanapun juga ke depan masalah gelar pahlawan nasional tetap akan menjadi persoalan jika ada sejarah yang selalu dikelamkan.
Padahal, pemikiran mereka kini terbukti mendapat kebenaran. Sebuah pemikiran yang menyebutkan tentang kemandirian Indonesia dan siapa musuh Indonesia yang sebenarnya, imperialisme.

LIPUTAN KHUSUS Oleh : TUTU HERLINA (www.sinarharapan.co.id)
Sumber :

Keutamaan Berqurban


Dari Aisyah radhiyallahu, bahwa Nabi Muhammad SAW. bersabda, artinya, "Tidaklah anak cucu Adam mengerjakan suatu amalan yang lebih disenangi Allah pada hari qurban daripada mengucurkan darah (menyembelih binatang qurban). Sesungguhnya hewan itu akan datang pada hari kiamat kelak dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) qurban itu".(HR. Tirmidzi)

Hukumnya
Ibadah qurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat ditekankan). Bagi yang mampu melakukannya, lalu meninggalkan ibadah itu, maka ia dihukumi makruh. Berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa Nabi SAW. pernah berqurban dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-hitaman, bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelih qurban tersebut, dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya.

Berqurban menjadi wajib karena dua hal:
1. Bagi seseorang yang bernadzar untuk melakukannya. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW, artinya, "Barangsiapa yang bernadzar utnuk mentaati Allah, hendaklah ia melakukannya" (HR. Al-Bukhari)
2. Bahwa seseorang mengatakan, "Ini milik Allah atau ini binatang qurban" Menurut Imam Malik, jika waktu membeli diniatkan untuk diqurbankan, maka hukum menyembelihnya menjadi wajib.

Udhhiyah (Binatang Qurban)

Berasal dari kata al-udhhiyah dan adh-dhahiyyah yaitu hewan sembelihan seperti unta, sapi, kambing, yang disembelih pada Hari Raya Qur ban dan hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah) dalam rangka mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT.

Binatang Yang Diperbolehkan untuk Qurban

Binatang yang boleh diqurbankan adalah unta, sapi dan kambing. Selain ketiga itu tidak diperbolehkan (QS Al-Hajj (22) : 34). Dianggap memadai berqurban dengan domba yang berumur setengah tahun, kambing jawa yang berumur satu tahun, sapi yang berumur dua tahun, unta yang berumur lima tahun. Tidak ada perbedaan jantan atau betina.

Yang Tidak Boleh Disembelih sebagai Hewan Qurban

Tidak boleh berkurban dengan hewan yang buta sebelah matanya, hewan yang kurus yang tidak mempunyai lemak, yang pincang dan yang sakit. Al-Barra bin Azib bercerita, Rasulullah berdiri di tengah-tengah kami seraya bersabda, artinya, "Empat macam yang tidak boleh terdapat pada hewan qurban yaitu buta sebelah matanya yang benar-benar nyata kebutaannya, sakit yang benar-benar nyata sakitnya, pincang yang benar-benar nyata kepincangannya, dan yang kurus yang tidak berlemak"(HR. Abu Dawud dan Hakim dengan isnad shahih)

Waktu Penyembelihan

Waktu penyembelihan hewan qurban adalah setelah shalat Iedul Adhha. Rasulullah SAW. bersabda, artinya, Barangsiapa menyembelih (hewan qurban) sebelum shalat Iedul Adhha), maka hendaklah ia mengulanginya. (Muttafaqun alaih dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu). Sedangkan akhir waktu penyembelihan adalah hari terakhir dari hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah).


Bergabung dalam Berqurban

Di dalam berqurban dibolehkan bergabung, jika binatang qurban berupa unta atau sapi, yakni untuk tujuh orang. Diriwayatkan oleh Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata, Kami menyembelih qurban bersama dengan Nabi di Hudaibiyah, seekor unta untuk tujuh orang, begitu juga sapi. (HR. Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).

Sumber : http://www.ydsf.or.id/