Kamis, 29 Mei 2008

TIPS PENGGUNAAN SABUK PENGAMAN

Hindari merebahkan sandaran tempat duduk terlalu rendah. Sabuk keselamatan memberikan perlindungan maksimum di saat sandaran tempat duduk pada posisi normal/tegak.

Pastikan sabuk pengaman anda tidak terjepit atau tersangkut di pintu atau tempat duduk.

Bagi PUTRA-PUTRI ANDA yang belum cukup besar untuk mengenakan sabuk keselamatan, sebaiknya menempatkan mereka untuk duduk di kursi tengah. Statistik kecelakaan membuktikan, anak-anak akan lebih aman dan terlindung pada tempat duduk belakang daripada tempat duduk depan.

Hindari pemakaian satu sabuk pengaman untuk dua anak. Hindari pula membiarkan anak-anak duduk di pangkuan Anda, karena hal ini tidak cukup melindungi mereka
.

Bagi WANITA HAMIL, tetap dianjurkan untuk mengenakan sabuk pengaman dan gunakan serendah mungkin yaitu di atas pangkal paha bukan pada pinggang.

Setelah memasukkan gesper, pastikan gesper telah terkunci pada pengaitnya dan sabuk tidak terpuntir.

Hindari penggunaan koin dan klip ke dalam gesper, karena hal ini akan menghalangi penguncian gesper dalam pengaitnya

6 PERTANYAAN IMAM AL GHOZALI

Imam Al Ghozali mempunyai 6 pertanyaan penting:

"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman,dan kerabatnya.

Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "Mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)


2. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".

Murid -muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang.

Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah masa lalu. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak boleh kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.


3. "Apa yang paling besar di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawah gunung, bumi,dan matahari.

Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "Nafsu" (Al A'Raf 179). Maka kita harus
hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.


4. "Apa yang paling berat di dunia ini?".

Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah.


Semua jawaban itu benar, kata Imam Ghozali.
Tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

5. "Apa yang paling ringan di dunia ini?".

Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan.

Semua itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat.
Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat.


6. "Apakah yang paling tajam di dunia ini?".

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang...


Benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia".
Karena melalui lidah, Manusia dengan mudah menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Rabu, 21 Mei 2008

Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.
Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah.
1--Mulailah dari malam hari. Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.
2--Bangun pagi lebih pagi. Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri anda.
3--Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita dan bersaat teduh.
4--Segarkan tubuh. Minum air. Hirup aroma tea atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.
5--Dapatkan sarapan secukupnya. Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.
6--Sapalah orang-orang yang anda jumpai. Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.
7--Jangan mengeluh Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. In everything, give thanks.

Selamat bekerja serta selamat bercerah hari.
Sumber : http://www.lintau.com

menyoal kenaikan BBM

Isyu yang paling krusial akhir-akhir ini adalah rencana pemerintah akan menaikkan harga BBM, dimana-mana di siaran televisi selalu kita lihat perdebatan tentang pro dan kontra tentang rencana kenaikan harga BBM tersebut, disamping itu juga berita tentang unjuk rasa di sana-sini di wilayah nusantara yang pada umumnya menentang kenaikan BBM.

Dari berbagai berita yang sering kita dengar, bahwa menurut pemerintah harga BBM kita terlalu rendah dibandingkan harga dunia, yang konon saat ini sudah mencapai 128 USD per barel, ini artinya subsidi yang diberikan untuk membeli minyak sudah terlalu tinggi, sehingga menyebabkan terganggunya APBN secara signifikan. Menurut wakil presiden, subsidi BBM perlu dicabut karena selama ini yang memperoleh keuntungan adalah orang-orang kaya saja, yang pada dasarnya mereka tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan BBM tersebut, sedangkan bagi rakyat miskin akan diberikan kompensasi berupa BLT seperti yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu (bagaimana dengan rakyat yang miskin tidak kayapun tidak? Hal ini tidak dijelaskan padahal persentase penduduk seperti ini yang banyak…-penulis)

Masih menurut berita debat yang kita lihat di televisi, salah seorang anggota dewan mengatakan bahwa BBM tidak perlu naik jika terjadi pemangkasan-pemangkasan birokrasi yang ada di pertamina menyangkut pendistribusian seperti pengurangan percaloan dan sebagainya, bahkan menurut Ketua MPR Hidayat Nurwahid, Pemerintah bisa tidak menaikkan BBM dengan menertibkan sistim Pajak dan sebagainya.

Dari Tempointeraktif, 22/10/07, Direktur Ekonomi Makro Bappenas Bambang Priambodo mengatakan, meskipun belanja subsidi bahan bakar minyak ikut terkerek, total pendapatan negara dari PNBP Migas, PPh Migas, dan penerimaan lainnya masih lebih besar dari beban subsidi. Setiap US$ 1 dolar kenaikan harga minyak akan meningkatkan pendapatan negara Rp 3,24 triliun sampai Rp 3,45 triliun; subsidinya juga naik Rp 3,19 triliun sampai Rp 3,4 triliun. Artinya setiap kenaikan US$ 1 dolar negara untung Rp 48-50 miliar
Antaranews, 23/10/07, Menteri ESDM juga menyatakan, “Setiap kenaikan US$ 1 harga minyak, kita memperoleh `windfall` (keuntungan tambahan) sebesar Rp 3,34 triliun, dengan asumsi kursnya mencapai Rp 9.050 perdolar.”

Uraian-uraian di atas semakin membingungkan, siapakah sih sebenarnya yang betul? Atau perlukah BBM naik? Benarkah minyak disubsidi pemerintah? Benarkah ada calo pendistribusian minyak? Bagaimana pula dengan sistem pajak? Dan sebagainya.

Mengingat rencana kenaikan minyak yang saat ini sedang menghitung hari, ayo coba kita simak sedikit uraian yang pernah ditulis oleh Kwik Kian Gie mengenai subsidi minyak itu sendiri, tulisan ini sendiri dibuat tahun 2005 (saat harga premium Rp. 1810
per liter, dan dimuat di harian kompas tgl. 3 Pebruari 2005).

Kwik dalam tulisannya mengatakan bahwa dengan harga premium yang berlaku sekarang (Rp. 1.810 ,- per liter), Pemerintah sama sekali tidak memberi subsidi, sebaliknya pemerintah memperoleh kelebihan uang tunai.

Hitung-hitungannya kira-kira seperti ini, biaya minyak mentah yang disedot dari dalam tanah adalah Rp. X perliter, kemudian diproses menjadi bensin dengan harga Rp.Y perliter, ditambah biaya angkut bensin tersebut seharga Rp.Z jadi Rp.X + Rp.Y + Rp.Z = 10 USD per barrel (1 barrel = 159 liter). Kalau nilai tukar Rupiah (saat itu) Rp. 8.600,- maka keseluruhan biaya perliter adalah (10 x Rp.8.600) : 159 = Rp. 540,88 dibulatkan Rp. 540,-, nah bensin dijual dengan harga Rp. 1.810,- perliter, jadi untuk setiap penjualan satu liter bensin, pemerintah kelebihan uang sebanyak Rp. 1.270. ditinjau dari sudut keluar masuknya uang, pemerintah kelebihan uang tunai. Mengapa dikatakan pemerintah memberi subsidi?

Pemerintah merasa memberi subsidi kepada rakyat karena seandainya bensin premium itu dijual ke luar negeri , saat ini (th 2005) harganya 50 USD per barel (Rp.430.000,- per barel) dibagi 159 menjadi Rp. 2.704,4 dibulatkan Rp. 2.700,- perliter. Ini harga minyak mentah di luar negeri, kalau dijadikan bensin dengan biaya Rp.540,- per liter maka harga bensin premium di luar negeri adalah Rp. 3.240,-/liter.
Selisih harga di luar negeri dengan harga bensin di Indonesia yaitu 3.240 – 1.810 = Rp. 1.340,- per liternya, ini disebut subsidi. Pemerintah merasa memberi subsidi karena tidak bisa menjual bensin dengan harga dunia, gara-gara adanya kewajiban memenuhi kebutuhan rakyatnya akan bensin premium dengan harga yang rendah, yaitu hanya Rp. 1.810,- per liternya. Nah kesempatan memperoleh uang 1.340,- per liter tersebutlah sebetulnya yang hilang, bukan uang tunai.

Dari hitung-hitungan di atas dapat dilihat kelebihan uang pemerintah pertahunnya, misal kelebihan uang sebesar Q liter pertahun, jadi kelebihan uangnya adalah Q liter dikalikan Rp. 1.270,- . Andaikan produksi minyak mentah yg dihasilkan adalah 1,125 juta barel perhari dan diandaikan bersihnya adalah 70% jadi hasil produksi adalah sebesar 787.500 barrel perhari atau 125.212.500 liter perhari, pertahunnya menjadi 45.702.562.500 liter, maka kelebihan uang pertahunnya adalah 45.702.562.500 x Rp. 1.270,- atau Rp 58.042.254.375.000,- (+ Rp. 58 trilyun).
Kebutuhan bensin kita 60 juta kiloliter pertahunnya atau 60.000.000.000 liter, sementara produksi kita hanya (lihat di atas) 45.702.562.500 liter, maka kita haru impor sebesar 14.297.437.500 liter yang harus dibayar dengan harga dunia Rp. 3.240,- per liter, atau Rp. 46.323.697.500.000,-.
Jadi ada kelebihan Rp. 58 trilyun, disisi lain ada kebutuhan impor Rp. 46,3 trilyun, dengan demikian masih terdapat kelebihan uang sebesar + Rp. 11,7 trilyun.

Nah kesimpulan dari hitungan pak Kwik (yang menurutnya hanya sebuah model untuk mendapat pengertian yang sebenarnya) di atas menunjukkan bahwa tanpa menaikkan harga bensin premium, pemerintah sudah kelebihan uang tunai dari keseluruhan eksploitasi minyak mentah untuk dijadikan bensin premium. Dan sekali lagi ini hanya ilustrasi untuk BBM jenis bensin premium, belum bensin pertamax dan lainnya serta gas yang semuanya surplus lebih besar lagi katanya.

Tulisan tersebut dibuat tahun 2005, ketika harga bensin premium Rp. 1.810 per liter, dengan harga minyak dunia 50 USD perbarrel sedangkan saat ini harga bensin Rp. 4.500,- perliter, dengan harga minyak dunia mencapai 128 USD perbarel dan rencana akan naik menjadi Rp. 6.000,- lebih. Silahkan coba konversi hitung-hitungan di atas dengan harga kini.

Kesimpulan akhir adalah merupakan tanda tanya di hati kita masing-masing “PANTAS ATAU TIDAKKAH BBM NAIK?” mari kita hitung-hitungan!!
Yang jelas kalaupun BBM harus naik, marilah kita sama-sama menghemat penggunaan BBM, karena bagaimanapun juga cadangan BBM kita di bumi pertiwi ini semakin lama akan semakin menipis. AYO HEMAT BBM !!

Senin, 19 Mei 2008

MEMILIH TEMAN KARIB

Orang yang engkau pilih menjadi teman karib hendaklah mempunyai lima sifat.

Pertama, orang yang berakal. Karena akal merupakan modal yang utama. Tidak ada kebaikan bersahabat dengan orang bodoh, karena bisa saja dia hendak memberi manfaat kepadamu, tapi justru memberimu mudharat.

Kedua, baik akhlaknya. Sebab, berapa banyak orang yang berakal tetapi dirinya lebih banyak dikuasai amarah dan nafsu, lalu tunduk kepadanya, sehingga tidak ada menfaat bergaul dengannya.

Ketiga, bukan orang fasik. Sebab orang fasik tidak pernah takut pada Allah.

Keempat, bukan ahli bid’ah. Persahabatan dengannya harus dihindari karena bid’ah yang dilakukannya.

Dan yang kelima, tidak rakus terhadap dunia.

[ Ibnu Qayyim Al Maqdisy]

PETA BUSWAY

SURAT IMAM GHAZALI

Wahai anak! Nasehat itu mudah, yang sulit adalah menerimanya; karena terasa pahit oleh segala hawa nafsu yang menyukai segala yang terlarang. Terutama dikalangan penuntut ilmu yang membuang waktu dalam mencari kebesaran diri dan kemegahan duniawi. Ia mengira bahwa di dalam ilmu yang tak bersari itulah terkandung keselamatan dan kebahagiaan, dan ia menyangka tak perlu beramal. Inilah kepercayaan filsuf - filsuf.

Ia tidak tahu bahwa ketika telah ada pada seseorang ilmu, maka ada yang memberatkan, seperti disabdakan Rasulullah SAW: "Orang yang berat menanggung siksa di hari kiamat ialah orang yang berilmu namun tidak mendapat manfaat dari ilmunya itu".

Wahai anak! Janganlah engkau hidup dengan kemiskinan amal dan kehilangan kemauan kerja. Yakinlah bahwa ilmu tanpa amal semata-mata tidak akan menyelamatkan orang.

Jika disuatu medan pertempuran ada seorang yang gagah berani dengan persenjataan lengkap dihadapkan dengan seekor singa yang galak, dapatkah senjatanya melindunginya dari bahaya, jika tidak diangkat, dipukulkan dan ditikamkan? Tentu saja tidak akan menolong, kecuali jika diangkat, dipukulkan dan ditikamkan!

Demikian pula, jika seseorang membaca dan mempelajari seratus ribu masalah ilmiah, jika tidak diamalkan maka tidaklah akan mendatangkan faedah.Wahai anak! berapa malam engkau berjaga guna mengulang - ulang ilmu, membaca buku, dan engkau haramkan tidur atas dirimu. Aku tak tahu, apa yang menjadi pendorongmu. Jika yang menjadi pendorongmu adalah kehendak mencari materi dan kesenangan dunia, atau mengejar pangkat atau mencari kelebihan atas kawan semata, maka malanglah engkau.

Namun jika yang mendorongmu adalah keinginan untuk menghidupkan syariat Rasulullah SAW, dan menyucikan budi pekertimu, dan menundukkan nafsu yang tiada henti mengajak kepada kejahatan, maka mujurlah engkau. Benar sekali kata seorang penyair, 'Biarpun kantuk menyiksa mata, Akan percuma semata-mata. Jika tak karena Allah semata'.

Wahai anak! Hiduplah sebagaimana maumu. Namun Ingat! bahwasannya engkau akan mati. Dan cintalah siapa yang engkau sukai. Namun Ingat! Engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah seperti yang engkau kehendaki. Namun ingat! Engkau akan menerima balasannya nanti masing-masing.

Sumber : email dari seorang teman, unknown

BAHASA ANAK MEDAN

Jika anda ke Medan anda akan menemukan bahasa sehari-hari yang unik yang hanya ada di Medan, berikut ini kucoba untuk mengumpulkan istilah-istilah bahasa Medan sehari-hari yang mungkin berguna bagi anda-anda yang belum pernah mendengarnya, semoga bermanfaat, dan dapat memperkaya khasanah bahasa nusantara,

Ajang Ambe = kepentinganku;
Alamak = ungkapan kekesalan ;
Anggar = pamer ;
Angek = gondok ;
Atrek, atret = mundur;
Awak = aku (di malaysia = engkau);
Bacul = Tidak berani;
Balen = minta - uang jajan;
Balek = kembali, kembalian;
Bangku = kursi di sekolah;
Becak Dayung = becak sepeda;
Becak Mesin = becak dengan sepeda motor;
Bedangkik = pelit;
Begadoh = berkelahi;
Berantam = berkelahi;
Berondok = sembunyi;
Beroti = Balok, tiang kayu;
Beserak / beselemak = berantakan atau jatuh dari kereta;
Bodat = Monyet;
Bon-bon = Permen;
Bual = cerita tidak benar;
Cakap = ngomong;
Cam mamak mamak = ungkapan ketidaksabaran menghadapi kawan yg lambat atau cerewet;
Cemmana = bagaimana;
Cengap-cengap = megap;
Cengkunek = cerita, tingkah;
Ciak = makan;
Coi = kawan;
Congok = Rakus;
Degil = bandel;
Door Smeer = tempat cuci kendaraan;
Enceng = berhenti bermain;
Ecek-ecek = Pura-pura, main-main;
Encop = Intrupsi dalam permainan;
Gacuk = jagoan dalam permainan;
Galon = pompa bensin;
Gerobak = truk, angkutan barang;
Golek-golek = tidur-tiduran;
Goni Botot = tukang jual beri barang bekas;
Hajab kali = Kacau sekali;
Hubar habir = berantakan, acak-acakan;
Ikan laga = ikan cupang;
Jogal = nakal, bandel;
Jula-jula = arisan;
kelen = kalian;
Keling bangking = ejekan untuk orang yang sangat hitam;
Keluar Maen-maen = Waktu Istirahat (sekolah);
Kemek-kemek = makan-makan;
Kenek = kondektur;
Keplor = kepala lorong, semacam ketua RT;
Kepling = Kepala lingkungan, idem dengan keplor;
Kereta = sepeda motor;
Kereta angin = sepeda;
Kereta lembu = pedati;
Kimput = ciut, Tidak berani;
Kombur = cerita sebanyak mungkin meskipun gak ada intinya;
Koyak = sobek;
Kreak = sok jago;
Lantak = terserah;
Lasak = tidak mau diam (kelakuan);
Leboy = playboy;
Letup = pukul;
Libas = hajar;
Limper = Singkatan untuk uang lima rupiah;
Limpul = Singkatan untuk uang lima puluh;
Loak = bodoh, tidak terpakai;
Locak = Kalah terus dalam permainan;
Lokal = ruangan kelas (sekolah);
Melalak = keluar rumah, jalan-jalan tak tentu tujuan;
Mengkek = manja;
Mentiko = sombong, arogan, belagu;
Mejeng = nongkrong;
Merajok/merajuk = ngambek;
Minyak Lampu = minyak tanah;
Minyak makan = minyak goreng;
Motor = mobil;
Muncung kau = komentar terhadap kawan yg banyak bicara;
Nazir = Ketua pengurus masjid;
Ngeten = mengintip;
Ompa'an = sifat orang yang suka disanjung-sanjung;
Pajak = pasar;
Palak = tidak suka, Panas hati;
Pandei = pintar;
Panglong = tempat jual bahan bangunan;
Pangsan = pingsan, tidak sadarkan diri;
Paok = Bodoh / Tolol;
Pas = ketika, cocok;
Pasar hitam = jalan besar, jalan raya;
Paten = Bagus sekali;
Pencorot = paling akhir, pecundang;
Pening = pusing kepala;
Perli = menggoda, naksir cewek;
Pesong = gila, setengah gila;
Ponten = Nilai (ulangan dsb);
Pulut = ketan, beras pulut = beras ketan;
Pusing-pusing = keliling keliling, jalan-jalan;
Raon-raon = berasal dari kata round & around , jalan-jalan, mutar-mutar;
Rautan = alat untuk meraut pensil;
Rante = kalung;
Recok = ribut;
Rodam = siksa;
Rol = penggaris;
Solasiban = Isolasi / selotip;
Sambal Belacan = sambal terasi;
Sebeng = menyalip kendaraan lain;
Semekot = semeter kotor, julukan untuk orang yang pendek;
Senget = setengah gila;
Setasion = terminal / stasiun;
Setil = bergaya, keren;
Setip = penghapus;
Setrap = dihukum berdiri di depan kelas;
Soor = Suka, demen;
Sudako = angkot;
Tak bisa bilang pisang = tidak bisa berbuat apa-apa lagi, terdiam;
Teh manis dingin = Es teh manis;
Teh tong = Air teh tidak pakai gula;
Telekung = mukena, pakaian sholat muslimat;
Tenggen = mabuk;
Terei = dari kata Ingrris "Try", coba;
Terge = perhatian, peduli, acuh;
Tokok = ketuk kepala;
Tong = Drum;
Tukam = melayat, takziah;
Tumbuk = tinju / pukul;
Tumpur = Bangkrut, pailit;
Tunjang = tendang;
Tengok-tengok = lihat-lihat;
Wayar = kabel listrik;

dan masih banyak lagi....
Kalau mo tau lebih banyak lagi , silahkan raun-raun di Medan, ok

My Child

Anak-anakku ....
mereka selalu membuatku senantiasa semangat dalam menjalankan hidup ini ...
mereka pula yang menjadi alasanku untuk senantiasa bekerja.. bekerja dan bekerja..
mereka membuat suasana rumahku menjadi surga bagiku...
walaupun terkadang mereka membuatku kesal akan tingkah-tingkah lakunya
namun itu semua tidak membuatku menyurutkan kasih sayangku pada mereka
karena hal tersebut makin menambah kekayaan pengalamanku dalam hidup dan kehidupan ini
semoga mereka semua menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah
berbakti kepada agama, negara dan bangsa
amin, yaa robbal aalamiin

POHON APEL DAN ANAK LAKI LAKI

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu.

Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku,"pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kaubisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. " Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada dipohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf akupun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel.

Kemudian, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku. "Kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf, anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu. "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." Jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat. "kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu.Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." Kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu. " "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring dipelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Kamu mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi kadang begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan, teman, sahabat & saudara. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

Jumat, 16 Mei 2008

5 HAL

Lima Hal, Lebih Baik Dari Harta yang Diwakafkan

Pertama, jangan membicarakan hal yang tidak bermanfaat bagimu, karena itu lebih utama dan dapat menjagmu dari dosa.

Kedua, jangan membicarakan hal yang bermanfaat bagimu sampai kamu mendapatkan tempatnya, karena berpa bayak orang yang membicarakan suatu hal yang bermanfaat baginya, tapi ia meletakkan buka pada tempatnya, lalu ia binasa.

Ketiga, jangan berdebat dengan orang yang santun dan jangan pula dengan orang bodoh, karena orang yang santun akan membencimudan orang yang bodoh akan menyakitimu.

Keempat, sebutlah saudaramu yang jauh dengan sesuatu yang engkau sukai jika ia menyembunyikannya pula darimu.

Dan kelima, beramallah seperti amal seorang yang melihat amal akan dibalas dengan kebaikan dan akan dicegah dari keburukan.[ Abdullah bin abbas bin Abdul Muthalib]

PENTINGNYA WAKTU

Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, melainkan yang beriman dan beramal sholeh, serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran (QS Al-Ashr)
Sebagai insan yang hidup di dunia ini, Allah selalu mengingatkan kita akan pentingnya waktu, dan sebagai insan pula kita selalu saja tidak memanfaatkan waktu yang diberikan Allah tersebut. Kita selalu saja menyia-nyiakan waktu yang ada, dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sia-sia, misalnya terlalu banyak istirahat dari bekerja, selalu malas untuk bangun tidur, dan selalu menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya dapat kita selesaikan segera.

Pepatah asing mengatakan jangan tunggu sampai besok apa yang dapat kau kerjakan hari ini. Pepatah ini sangat baik kalau kita bisa mengikutinya, artinya kita jangan selalu menunda-nunda waktu dengan alasan besok kita akan dapat melanjutkannya lagi. Padahal hari esok kita belum tahu apakah kita masih akan hidup atau mati.

Di dalam islam kita mengenal ayat yang mengatakan bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamnya dan beribadahlah kamu seakan-akan engkau mati esok. Dari ayat ini terdapat pelajaran bahwa waktu yang ada bagi kita tidak kita ketahui sampai kapan, jadi kita harus tetap terus konsisten memanfaatkan waktu baik untuk dunia maupun untuk akhirat.

Ada sebuah kisah menarik yang pernah saya baca tentang seorang yang selalu menyia-nyiakan waktu dan kemudian menyadari bahwa menyia-nyiakan waktu ternyata sangat tidak bermanfaat. Ada seorang pelajar yang hari-harinya selalu diisi dengan bermain tanpa menghiraukan kewajiban belajar yang seharusnya dia lakukan. Pada suatu hari gurunya tidak masuk kelas, iapun segera keluar dari kelas dan bermain-main di tepi sungai di dekat sekolahnya. Ketika ia hendak menangkap ikan di sungai tersebut, dilihatnya seorang nenek-nenek sedang mengasah sebatang besi di atas sebuah batu yang ada di sungai tersebut. Setengah harian pelajar itu memperhatikan nenek tersebut terus saja mengasah besi tersebut, hal ini membuat si pelajar penasaran dan akhirnya bertanya pada nenek tersebut, ”nenek sedang apa?”, nenek tersebut menjawab, “saya sedang mengasah sebuah jarum untuk menyulam”. “mengasah jarum? Dengan besi sebesar itu kapan selesainya nek? Kata si pelajar dengan heran. “benar, nak!” kata si nenek sambil memandang si pelajar. “walaupun batang besi ini besar, namun jika terus di asah akan menjadi kecil, dan lama kelamaan aklan menjadi sebatang jarum”. Mendengar itu si pelajar pun tersadar dan terbuka mata hatinya, ia menjadi sadar bahwa selama ini ia selalu menyia-nyiakan waktunya untuk hal-hal yang tidak berguna, akhirnya sejak saat itu ia mengambil komitmen untuk lebih tekun dan rajin belajar. Puluhan tahun kemudian ia pun dikenal sebagai seorang penyair besar.

Cerita di atas sebenarnya menyindir kita yang selalu menyia-nyiakan waktu setiap sehari untuk hal-hal yang tidak produktif, seperti tidur-tiduran, bermalas-malasan, jalan-jalan tak tentu tujuan, sesungguhnya banyak juga orang yang menyadari kalau perbuatan yang dilakukannya sehari-hari selalu sia-sia, namun sebagian orang lain bahkan tidak menyadari kalau perbuatannya tersebut sia-sia.

Waktu yang diberikan Allah kepada setiap manusia pada dasarnya sama-sama 24 jam dalam sehari tidak pernah lebih ataupun kurang. namun manusia yang memanfaatkan waktu tersebutlah yang berbeda-beda, itu pula yang menyebabkan hidup dan kehidupan manusia turut berbeda-beda. Perbedaan orang yang sukses dengan orang yang gagal adalah terletak pada bagaimana ia memanfaatkan waktu dalam hidupnya. Karena kita diberikan waktu yang sama untuk semua maka kita sendirilah yang harus dapat memanfaatkan penggunaan waktu yang seefisien dan seefektif mungkin, ini merupakan pilihan bagi kita, mau jadi orang sukses atau mau jadi orang yang gagal.

Sebagai seorang islam sudah selayaknya kita memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya setiap hari, kalau ada waktu luang misalnya, dalam di dalam kendaraan umum, bisa kita manfaatkan dengan membaca daripada bengong ataupun tertidur. Bahkan pengaturan waktu sholatpun sudah diatur dengan sebaik-baiknya, sehingga dalam sehari kita selalu dalam keadaan mengingat waktu.

Jadi gunakanlah waktu dengan sebenar-benar manfaat, jangan sia-siakan waktu, ingatlah bahwa dengan menyia-nyiakan waktu kita adalah termasuk orang- orang yang merugi.

HIDUP ADALAH MEMILIH

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan pilihan-pilihan, sebagai manusia kita juga harus arif dalam menentukan pilihan-pilhan tersebut, mana yang baik menurut kita, kita pilih, yang buruk sebaiknya kita tinggalkan.

Kebanyakan orang selalu bingung dengan pilihan-pilihan tersebut, padahal terkadang ia tahu kalau pilihannya itu sesungguhnya kurang baik tapi karena menguntungkan secara prbadi ia tetap memilih pilihan yang menurut hati kecilnya sebenarnya kurang baik.

Kenapa bisa terjadi demikian? Apakah memang sudah menjadi sunatullah bahwa manusia selalu bingung dalam menentukan pilihan? Atau apakah manusia itu sendiri kurang mendengar bisikan hati kecilnya, sehingga selalu memilih dengan emosional daripada memilih dengan rasional?

Pada dasarnya bila seorang konsisten / istiqomah dengan pikiran yang rasional, ia tidak akan terlalu bingung untuk menentukan pilihan, akan tetapi, entah karena memang didikan yang ia peroleh ketika kecil, baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan tetangga ataupun sekolah, selalu lebih mendengar kata orang daripada kata hati kecilnya, maka ia akan selalu memilih dengan emosional tidak rasional.

Demikian juga dengan pilihan hidup, kita selalu salah arah dalam memilih sikap, misalnya ketika kita bekerja di suatu tempat, dimana di tempat tersebut cenderung kurang baik menurut hati kecil kita, dimana disana banyak sekali terdapat hal-hal yang negatif yang menurut hati kecil kita sebenarnya tidak pas unutk kita, namun kita jadi larut dalam sesuatu yang sebenarnya kurang pas tersebut. Kenapa kita mesti larut? kenapa kita harus ikut berperilaku negatif? Relakah kita menjadi orang yang berperilaku negatif, padahal sebelumnya kita selalu berperilaku positif, bukankah lebih akan lebih baik jika kita, ketika berada dalam lingkungan tersebut menjadi katalisator untuk membuat lingkungan kerja tersebut menjadi lingkungan yang positif, jadilah gula yang dapat merubah sesuatu itu menjadi manis tanpa merubah warna, atau warnailah lingkungan negatif tersebut menjadi lingkungan yang positif dengan selalu istiqomah, adakan perubahan-perubahan yang berarti, melakukan perubahan ke arah yang lebih baik akan memperolah keindahan dalam hidup kita sekaligus pula kita akan mendapat bonus pahala dari yang maha kuasa, jangan ragu untuk terus berbuat baik, jangan larut dalam lingkungan negatif, Usaha yang keras untuk tetap istiqamah sangat diperlukan. Selain kita berusaha untuk diri sendiri, berjuanglah juga untuk perubahan disekitar kita menuju ke arah yang positif